Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 Maret 2014

Nasihat Habib Ali Al-Habsy

5 Nasehat Habib Ali Bin Muhammad al-habsyi (Pengarang Maulid Simthud Duror)
Agar Selamat Dunia dan Akhirat

1. Berhati-hatilah dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan membentuk kepribadian seseorang.

2. Berpegang teguhlah pada thoriqoh para ulama terdahulu. Bersungguh-sungguh dalam bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keramaian sebaga bekal utama dalam mengarungi kehidupan ini, dan juga tekunlah dalam menuntut ilmu yang bermanfaat serta tinggalkanlah kebiasaan dan pola hidup yang tidak berguna.

3. Ketahuilah adanya pertemuan-pertemuan di dalam majelis dzikir dan majelis ilmu itu bisa membawa kemanfaatan dan kebaikan yang besar pada umat manusia. Dan ketahuilah bahwa perkumpulan kita dalam suatu majelis dzikir dan ilmu berada dalam pengawasan junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Melalui perkumpulan semacam itu cahaya ilahiyah akan memancar kepada siapapun, baik yang dekat maupun yang jauh, baik bagi mereka yang taat maupun yang bermaksiat, baik yang alim maupun yang jahil. Orang yang hadir dalam majelis tersebut, sewaktu pulang akan membawa keuntungan yang besar.

4. Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan akan pentingnya belajar dan mengajarkan ilmu agama. Disela-sela kesibukan kita dalam mengumpulkan harta hendaknya kita harus mau menyisihkan sebagian harta kita untuk para penuntut ilmu.Gunakan waktu dan kesempatan kita untuk belajar dan mengajarkan ilmu. Kita melihat manusia di zaman akhir ini telah kehilangan semangat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama. Mereka terlalu sibuk untuk memperkaya diri, menghabiskan waktunya untuk urusan-urusan duniawiyah.

5. Jagalah silaturahmi dan juga berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Ketahuilah barang siapa yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ia akan beruntung di dunia dan akhirat. Dan siapa saja yang durhaka kepada kedua orang tuanya dia akan rugi dan celaka di dunia maupun akhirat. Tidak ada amalan yang manfaatnya paling besar didunia ini selain berbakti kepada kedua orang tua. Dengan berbuat baik kepada orangtua, seorang anak akan lebih dekat dengan Allah dan juga Rasul-Nya dan terhindar dari suul khotimah.

Senin, 03 Maret 2014

Cinta Mbah KH Masduqie Mahfudz


الضمير بضمير من لا يعرف مرجع الضمير فليس له ضمير

          Sosok itu adalah yang dikenal orang sebagai sosok yang keras, selama hidupnya jarang orang yang mengetahui bahwa Dia adalah orang yang penuh rahmat dan kasih.beliau sangat sering sekali menampakkan kasih sayangnya didalam marahnya, khususnya terhadap orang yang benar Dia cintai.

          Dikeluarga besar, Dia seakan membedakan rasa kasih yang ditampakkan terhadap setiap putra dan cucunya, tetapi itu adalah suatu keistimewaan darinya. seperti kasih Tuhan terhadap nabi Adam, Ibrohim, Sulaiman, Ayub, Muhammad. Cinta terhadap nabi nabi ini tidak sama, Dia memberikan Cinta yang sesuai terhadap kepribadian khusus para nabi tersebut, Nabi adam mendapatkan cinta dari Tuhan berbentuk manusia pertama yang merasakan nikmatnya surga ketika hidup, hingga turun kedunia untuk menjalankan titahnya sebagai kholifah fil ard. Nabi Ibrohim, mendapatkan CintaNya berbentuk orang yang merasakan sisi ketuhanan melalui aspek ilmiah setelah penantian panjang "pencarian Tuhan"nya hingga diberi gelar Kholilullah (Kekasih Allah) sampai nabi ibrahim dibakar dengan api nikmat, diutus menyembelih anaknya sebagai bukti Cinta Tuhan kepadanya. Nabi Sulaiman yang Dianugerahi suatu kerajaan yang konon meliputi seluruh bumi warisan dari ayahnya Daud dan memnyebarkan cinta Tuhannya terhadap seluruh makhluk dimuka bumi ini hingga semut yang ada di leng-nya. Nabi Ayyub mendapatkan cinta tuhan dari Penyakit yang dideritanya selama bertahun tahun hingga ditinggal istri dan sebagian ummatnya, tetapi inilah kisah cinta Tuhan dan Hamba, selalu banyak cerita berkesan didalamnya, Nabi Ayyub diberi kesembuhan secara ajaib dari air yang telah disiapkan tuhan kepadanya. Berakhir di Nabi Muhammad, sosok yang paling dicinta Tuhan, hingga diceritakan Allah pernah berfirman terhadap nabi muhammad, "Kalau tidak karena engkau, apabila bukan karena engkau Muhammad, aku tidak akan menciptakan langit dan bumi seisinya." sebuah Love Story yang abadi walau Nabi Muhammad telah kehilangan Ayah ketika dikandungan, kehilangan ibu ketika bocah, dilanjut kehilangan kakek, paman yang sangat dicintainya hingga istri dan anak anak beliau yang telah kembali mendahului Beliau, ini adalah bentuk cinta dari Tuhan terhadapnya yang masih bisa dirasa hingga sekarang.

          Dia, Mbah Masduqie Mahfudz mencintai seperti itu, beliau paham siapa yang harus diberikan cinta dengan cinta, cinta dengan marah, cinta dengan diam. hanya terkadang orang yang dicinta tidak paham dan ingin dicinta dengan cara lain tetapi tidak cocok untuknya. saya adalah sosok yang mendapat jatah "Cinta dengan Marah" oleh beliau, jarang beliau memuji, ngelem, kepada sosok seperti saya beliau paham. hingga suatu ketika ketika saya diberi kesempatan untuk mendaftar beasiswa ke Maroko dan sowan kepada Mbah Masduqie Mahfudz, disana bukan puji dan semangat yang saya dapatkan dan angankan, tetapi marah yang beliau tampakkan mungkin untuk menjadi penyeimbang antara kemauan belajar dan nafsu beasiswa keluar negeri serta keinginan yang kuat untuk belajar disana. setelah itu tidak lama berselang ketika ada acara perkumpulan sufi sedunia di jakarta Beliau Mbah Masduqie Mahfudz seraya berujar kepada Ketum PBNU saat itu K.H. Said Aqil Siroj "Aku punya cucu yang ingin kuliah di maroko, dengar dengar ada beasiswa dari PBNU" tutup Beliau. sontak K.H. Said Aqil menjawab "iya Kyai, kalau bisa saya bantu saya kasih jatah buatnya". ini suatu bentuk cinta dari beliau yang seperti bertolak belakang dari apa yang ditampakkan dimuka, akan tetapi di hati jutaan butir cinta telah bertaburan yang siap disemai.

          Begitu banyak cinta yang tak tersampaikan karena orang yang dicinta tidak paham dicintai dan menunutut cinta yang sama dengan orang lain yang menurutnya dicinta. Sekarang beliau telah pulang ke tujuan, sudah tidak berjalan lagi didunia, menunggu orang orang yang dicintainya.

Untuk mbah Masduqie Mahfudz al Fatihah



Baca juga Posting lainnya

Falsafah Gedang Goreng

Allah yang Maha Adil

KH Maimun Zubair tentang cinta yang langgeng

Biografi KH Masduqie Mahfudz

Streaming via Android