di warung ketan tercinta
kukenang saat ketika 3 orang lelaki sedang menentukan masa depannya
air, api, dan tanah
air yang menghidupi seluruh alam, menyuburkan tanaman, mengusir dahaga, menjernikan kesesatan
api yang berkobar tiada henti, tak peduli siapa yang menghadang didepan akan dibakarnya, yang sekarang telah menjadi api biru yang dapat melihat mana musuh yang harus dibakar, mana musuh yang harus dilindungi
tanah yang tak lekang oleh zaman, tak habis tergerus air walaupun banjir menghampiri, tak hangus terbakar api ketika wabah datang, sosok yang kalem, pelan, tenang, walau kadang dapat menimbulkan gempa, tetapi sekarang sudah apa paku yang menancap ditanah, tidak lagi bergetar, walau bumi bergemuruh, tak lagi hanyut, saat air menghapirinya.
Disini di warung ketan tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar